Pernah merasa kepala seperti diikat kencang oleh beban pekerjaan? Atau dada terasa sesak tiap kali melihat daftar tugas yang terus bertambah? Itu bukan sekadar perasaan, melainkan sinyal tubuh bahwa Anda sedang mengalami salah satu jenis stres kerja.
Menurut American Psychological Association (APA), sekitar 64% pekerja mengalami stres kerja yang berdampak negatif pada kesehatan mereka. Tak hanya menyebabkan kelelahan mental, stres kerja juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti hipertensi dan gangguan jantung.
Namun, tidak semua stres kerja sama. Ada beberapa jenis stres yang mempengaruhi pekerja dengan cara berbeda. Memahaminya bisa menjadi langkah awal untuk mengelola tekanan dengan lebih baik.
Jenis-Jenis Stres Kerja
Jenis Stres Kerja Akut: Serangan Singkat Tapi Intens
Bayangkan Anda sedang mengerjakan tugas dengan deadline ketat, lalu atasan tiba-tiba menambahkan lebih banyak pekerjaan. Jantung berdetak lebih cepat, tangan berkeringat, dan kepala serasa ingin meledak. Itulah stres akut.
Meski hanya terjadi dalam waktu singkat, stres akut bisa berdampak besar pada tubuh, seperti peningkatan detak jantung dan lonjakan hormon kortisol. Cara terbaik mengatasinya adalah dengan mengatur napas, mengambil jeda sejenak, dan fokus pada satu tugas dalam satu waktu.
Stres Kerja Kronis: Tekanan yang Bertahan Lama
Jika jenis stres akut seperti badai yang datang sesaat lalu pergi, stres kronis ibarat hujan deras yang tak kunjung reda. Ini terjadi ketika tekanan kerja berlangsung terus-menerus tanpa ada jeda.
Pekerja dengan beban kerja tinggi, tekanan atasan yang berlebihan, atau lingkungan kerja yang tidak sehat sering mengalami stres kronis. Jika dibiarkan, stres ini bisa menyebabkan burnout, gangguan tidur, hingga depresi.
Cara terbaik menghadapinya adalah dengan menetapkan batasan kerja, mengambil cuti secara berkala, dan mencari dukungan dari rekan kerja atau profesional.
Jenis Stres Kerja karena Beban Berlebih: Terlalu Banyak yang Harus Dikerjakan
Coba cek daftar tugas Anda hari ini. Jika terasa tak masuk akal untuk diselesaikan dalam sehari, Anda mungkin sedang mengalami jenis stres kerja karena beban kerja berlebih.
Pekerja sering merasa terjebak dalam kondisi ini karena takut mengecewakan atasan atau kehilangan pekerjaan. Namun, justru produktivitas menurun dan kesalahan kerja meningkat akibat stres ini.
Solusinya? Belajar mengatakan “tidak”, mengatur prioritas, dan menerapkan teknik manajemen waktu seperti metode Pomodoro atau Eisenhower Matrix.
Jenis Stres Kerja karena Lingkungan Kerja yang Beracun
Apakah rekan kerja sering menyalahkan tanpa alasan? Atasan suka merendahkan bawahan? Jika ya, kemungkinan besar Anda berada di lingkungan kerja yang toxic.
Lingkungan kerja seperti ini bisa menyebabkan kecemasan, kurangnya motivasi, dan bahkan gangguan kesehatan mental. Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain bisa menjadi pilihan terbaik.
Namun, jika ingin bertahan, coba tetapkan batasan pribadi, hindari drama kantor, dan cari sekutu di tempat kerja.
Jenis Stres Kerja karena Kurangnya Dukungan dan Penghargaan
Bekerja keras tapi tidak pernah diakui? Ini adalah bentuk stres yang sering diabaikan. Kurangnya apresiasi dan dukungan dari atasan atau rekan kerja bisa membuat seseorang merasa tidak dihargai, kehilangan motivasi, bahkan mempertanyakan nilai dirinya.
Salah satu cara mengatasi jenis stres ini adalah dengan membangun sistem dukungan sendiri, baik dari rekan kerja yang suportif maupun mencari mentor yang bisa memberikan perspektif baru.
Cara Efektif Mengelola dan Mengatasi Stres Kerja
Teknik Relaksasi yang Terbukti Ilmiah
Beberapa teknik sederhana seperti pernapasan dalam, meditasi, dan mindfulness terbukti bisa menurunkan stres kerja. Studi dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa meditasi selama 10 menit per hari dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan fokus.
Manajemen Waktu yang Lebih Baik
Sering merasa waktu selalu kurang? Bisa jadi masalahnya bukan di jumlah waktu, tapi cara mengelolanya.
Gunakan to-do list yang realistis, batasi multitasking, dan manfaatkan teknik Pomodoro untuk meningkatkan efisiensi kerja.
Meningkatkan Ketahanan Mental dan Emosional
Ketahanan mental adalah kemampuan untuk tetap tenang dan berpikir jernih di bawah tekanan. Cara melatihnya? Fokus pada hal yang bisa dikendalikan, jangan terjebak dalam overthinking, dan bangun mindset bahwa setiap tantangan adalah kesempatan untuk belajar.
Mengubah Pola Pikir terhadap Pekerjaan
Tidak semua pekerjaan menyenangkan, tapi kita bisa mengubah cara pandang terhadapnya. Alih-alih melihat tugas sebagai beban, coba pikirkan sebagai kesempatan untuk berkembang dan meningkatkan keterampilan.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Jika stres kerja sudah berdampak buruk pada kesehatan mental dan kehidupan pribadi, jangan ragu untuk menghubungi psikolog atau konselor. Bantuan profesional bisa memberikan perspektif dan solusi yang lebih tepat untuk kondisi Anda.
Kesimpulan
Stres kerja adalah bagian dari kehidupan profesional, tetapi tidak boleh dibiarkan begitu saja. Ada lima jenis stres kerja yang perlu dipahami: stres akut, stres kronis, stres karena beban berlebih, stres akibat lingkungan kerja yang buruk, dan stres karena kurangnya dukungan.
Menghadapinya bukan sekadar mengurangi tekanan, tetapi juga mengelola energi, membangun mental yang tangguh, dan mencari solusi yang efektif. Jika Anda merasa stres kerja mulai mengganggu kehidupan, jangan ragu untuk menerapkan strategi yang sudah dibahas.
Bagikan pengalaman Anda tentang stres kerja di kolom komentar, atau baca artikel lain di situs ini untuk tips lebih lanjut!